Menulis artikel sebenarnya merupakan sesuatu yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Bisa jadi kamu memperoleh penghasilan dari kegiatan tersebut. Ya, menulis artikel bisa banget jadi sumber penghasilanmu. Siapa sangka, ada banyak sekali media yang menerima tulisan-tulisan dari para freelancer, baik itu media cetak atau pun media online.
Tapi, masalahnya banyak sekali penulis pemula yang terkadang bertanya-tanya, bagaimana sih caranya menulis artikel yang enak dibaca? Memang benar, menulis artikel tak semudah kelihatannya dan yang pasti sangat berbeda jauh dari menulis fiksi. Terutama dari gaya bahasa. Penulis artikel dituntut untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca, tidak membosankan, namun sarat informasi.
Susah, bukan? Karena biasanya tulisan yang informatif cenderung membosankan untuk dibaca. Nah, di situ lah letak tantangan bagi para penulis artikel dan hal itu pula lah yang biasanya menghantui pikiran para penulis pemula. Jadi, bagaimana donk cara menulis artikel agar enak dibaca bagi penulis pemula?
Berdasarkan pengalaman saya yang juga masih pemula ini. Fyi, saya benar-benar tidak punya pengalaman sama sekali saat pertama kali memutuskan untuk menjajal menulis artikel dan menjadi kontributor salah satu platform media online. Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kala akan menulis artikel agar artikel buatanmu enak dibaca namun tetap informatif, diantaranya:
1. Pilih Tema yang Pas
Sumber gambar: seniberpikir.com
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah pemilihan tema. Pilih tema yang akan kamu tulis dengan baik. Saran saya sih, pilih tema yang populer namun masih kamu kuasai, Dear! Hal tersebut akan memudahkanmu dalam menggali ide dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Selain itu, tentukan tema yang spesifik agar artikel buatanmu semakin menarik.
Saya ingat sekali, pertama kali ikut tantangan dan diminta membuat satu artikel, 200 kata, tema bebas. Saya sempat kebingungan mencari apa yang akan saya bahas. Karena saat itu saya memang tak punya pengalaman apa pun mengenai menulis. Saat itu, hanya tema objek wisata yang melintas dalam pikiran. Akhirnya saya eksekusi ide tersebut. Namun, hasilnya tidak memuaskan bagi saya. Sepertinya tema traveling bukan saya banget.
Akhirnya, pada tulisan saya selanjutnya saya memilih untuk menulis dengan tema yang dekat dengan keseharian saya, seperti parenting, ibu dan anak, serta kesehatan. Hasilnya, tulisan saya jauh lebih baik dan lebih natural untuk dibaca.
2. Perhatikan Kalimat Pembuka
Tak perlu membuat kalimat pembuka yang panjang dan bertele-tele. Buatlah kalimat pembuka yang sederhana namun memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas di dalam artikel. Kamu bisa mengawalinya dengan memaparkan sebuah fakta atau dengan memancing pikiran pembaca dan membuat penasaran dengan melemparkan pertanyaan.
Kamu harus tahu, bahwa kalimat pembuka sangat penting dan semakin menarik maka semakin betah juga pembaca untuk membaca artikelmu hingga selesai. Dengan begitu informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik.
3. Pakailah Bahasa yang Sederhana
Membuat artikel yang bagus tak harus dengan bahasa yang rumit tingkat tinggi agar terlihat wah di mata para pembaca. Artikel dengan bahasa rumit tingkat dewa, justru akan menyusahkan pembaca. Bahkan bisa jadi pembaca hanya akan melirik artikelmu, tanpa mau membaca lebih jauh. Apalagi kembali untuk kedua kalinya untuk membaca artikelmu yang lain.
Bahasa yang sederhana malah akan menarik minat pembaca, karena apa yang akan kamu sampaikan jelas maksud dan tujuannya. Jangan sampai informasi yang ada dalam artikelmu tak bisa ditangkap oleh pembaca hanya karena penggunaan kata-kata yang kurang tepat.
4. Temukan Gaya Menulismu
Artikel yang enak dibaca menurut saya adalah artikel yang ditulis dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan mengalir. Oleh karena itu, seorang penulis wajib menulis dengan gaya bahasanya sendiri agar artikel yang dibuat mudah dipahami serta tidak membosankan.
Menulis dengan gaya bahasa orang lain alias ikut-ikutan hanya akan membuat artikel terkesan kaku serta susah untuk dipahami saat dibaca. Jangan sampai hal tersebut terjadi padamu, Dear! Tak perlu mencontek gaya bahasa orang lain. Menulislah dengan gaya bahasa yang membuatmu nyaman.
5. Jangan Ragu
Tendang perasaan ragu dari dalam hatimu ketika
menulis. Perasaan ragu hanya akan menghambatmu dan membuang waktumu.
Sebaiknya biarkan apa yang ada dalam pikiranmu mengalir, tuliskan saja
apa yang terlintas dalam benakmu. Setelah selesai menulis barulah kamu
bisa membaca kembali tulisanmu dan mengoreksi kalimat mana yang
sebaiknya diganti atau dibuang.
Tak perlu takut
tulisanmu jelek atau kurang bagus. Yang terpenting adalah ide-ide yang
bermunculan dalam kepala dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan dan
memiliki manfaat bagi orang lain. Tak masalah artikel yang kita buat
bagus atau tidak.
6. Perbanyak Membaca
Menulis artikel berarti kamu harus siap untuk rajin membaca. Selain untuk mengupgrade pengetahuan. Membaca artikel-artikel orang lain juga akan memperkaya kosakata yang kita miliki serta mengembangkan kemampuan menulis kita agar lebih baik lagi. Selain itu, jika kamu menulis artikel yang memerlukan sumber, seperti artikel dengan tema kesehatan, maka mau tak mau kamu harus banyak membaca artikel-artikel serupa sebagai referensi.
Jadi, tidak ada ruginya dengan banyak membaca. Justru banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Yuk, budayakan membaca mulai sekarang.
7. Mulailah Menulis
Semua tips di atas tak akan ada gunanya sama sekali, jika kamu hanya membacanya saja. Mulailah menulis dan nikmatilah. Teruslah menulis dan jaga konsistensi. Tulisan kurang bagus di awal menulis, itu sudah biasa. Hampir semua penulis pasti pernah mengalami. Maka dari itu, jangan bosan untuk terus menulis.
Saya pun kadang merasa malu dengan tulisan di awal-awal memutuskan untuk terjun sebagai penulis. Liat saja tulisan saya saat awal ngeblog, asli bikin pengen ketawa. Alay banget kalau kata anak zaman now. Pemilihan tema pun masih asal-asalan. Bahkan tulisan-tulisan yang terbit di media online saat awal bergabung pun masih jauh dari kata sempurna (sekarang juga masih, sih). Pada saat itu, saya hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa terus menulis dan membuang sampah pikiran melalui tulisan, tanpa pernah menyangka bahwa dengan rutin menulis dan membaca artikel-artikel orang lain akan membuat kemampuan menulis saya jauh lebih baik.
Meskipun belum menjadi penulis hebat dan tulisan saya pun masih tergolong biasa-biasa saja, namun saya bersyukur kemampuan di bidang tulis menulis sudah jauh lebih baik daripada dahulu. Bahkan sekarang sudah pede masukin tulis ke media online dan menerima job sebagai ghost writer untuk penulisan artikel. Alhamdulillah!
Menulis artikel itu tidak susah, kawan. Memulai dan menjaga konsistensilah yang membutuhkan perjuangan ekstra. Meskipun tak berpengalaman, dengan konsisten menulis bukan tak mungkin kemampuanmu akan melejit tanpa pernah kamu sadari.
Yuk, terus semangat menulis! Bagikan kebaikan lewat tulisan-tulisanmu.
35 komentar
Kayaknya yang nomor 7 harus ditaruh paling atas tuh, hehehe
ReplyDeleteKebanyakan orang gak nulis-nulis karena gak mau mulai nulis :)
Yap, terlalu banyak mikir juga biasanya. Hehehe
Deletesangat bermanfaat, terutama poin "4.Temukan Gaya Menulismu." …..
ReplyDeletethank you for sharing
Terima kasih sudah mampir, mbak!
DeleteBantu aku menemukan gaya tulisanku, dong. Pastinya, bukan gaya kayang, kan?
ReplyDeleteKalo ini mah harusnya bunda yang bantu saya. Hihihi
DeleteGaya kayang sudah ada yang punya, bun. wkwkwk
Terkadang masih ada rasa ragu saat ngambil tema tertentu, itulah PR saya hiks
ReplyDeleteYap, apalagi tema yang gak kita kuasai. Bikin galau emang. hihihi
DeleteYang paling banyak sy rasakan di no 5 selalu ragu😊 terima kasih mbak samgat bermanfaat untyk yg sangat pemula dan nekad ini
ReplyDeleteSemangat, mbak! Nekat sangat diperlukan, lho! Hehehe
DeletePoint 7, yang agak sulit.. harus pinter-pinter bagi waktu, kalau waktu ada meski bisa mulai menulis. Kadang, niat yang perlu dikuatkan. Kalau niat kuat, sengantuk apapun akan tetap menulis. Sudah sampai rumah malam hari dan meski nulis lagi. Alhamdulillah masih diberikan kelonggaran waktu sehinga bisa berbagi waktu dengan pekerjaan lain.
ReplyDeleteWalau tulisan masih kaku tapi tetap semangat konsisten menulis...
Waah, kereeen semangatnya!
DeleteDengan banyak berlatih dan terus menulis pasti tulisan kita pun akan semakin baik, mbak!
Kalau aku pertama byk membaca dulu, karna kalau males baca ga bakal bisa nulis hahahhaa
ReplyDeleteIya, bener banget mbak, Banyak membaca juga sangat penting bagi penulis.
DeleteKalau aku biasanya kebanyakan ide dan suseh nyari waktu buat eksekusi deh Mbak
ReplyDeleteSaya pun mengalami kendala yang sama, mbak! Makanya selalu sedia buku catatan, biar kalo ide lewat bisa ditangkap dulu. Hehe
DeleteKonsistensi menulis yang susah bingiiit. Masih banyak maunya dan belum fokus heu
ReplyDeleteTerus semangat, mbak!
DeleteSetuju bangeeet dengan konsisten menulis, bahkan ada yang berkata newbie yang konsisten akan kalah dengan mastah jika tidak terus berlatih
ReplyDeleteIyes, setujuu
DeleteSelama ini kunciku ada di kalimat pembuka, kalo awalnya udaa pas, terus nulisnya lancar jayaaaaa
ReplyDeleteIyes, bikin kalimat pembuka itu gampang-gampang sulit. Tapi kalo udah nemu yang pas biasanya lancar nulisnya sampai akhir.
DeleteSetuju, Mbak. Asal ada kemauan dan terus konsisten, ya 😊
ReplyDeleteIyes, Mbak Lia
DeleteMakasih mb Dewi...info ini bermanfaat bjat saya sebagai penulis pemula. Saya masih harus belajar dan menemukan gaya bahasa saya nih..heheh
ReplyDeleteTerus semangat, Mbak Nur!
DeleteSekarng klo lihat tulisan dlu sering ngikik sendiri, karena bahasanya masih alayyy banget. Semua pengen diceritain & ditulis qiqiqiii
ReplyDeleteTernyata saya tak sendiri. wkwkwk
Deleteintinya kayaknya di nomor 7. mau punya ide sebanyak apa kalau nggak ditulis ya nggak jadi artikel. wkwkwk
ReplyDeleteBener banget, Mbak!
DeletePaling jadi tantangan buat judul dan kalimat pembuka. Harus mikir babget nemuin kata-kata yang pas. Sama nomor 7 tuh yang bikin nggak nulis-nulis. Mau mulai tapi ditunda teruuus.......
ReplyDeleteBener banget, mbak!
DeletePoin2ny cakepp mbaa
ReplyDeleteCuma kadang2 ngerasa judul artikel2 d media online kadang2 rada lebay wkk
Demi mendulang page view sih itu, mbak. hehehe
DeleteIni mah mastahnya..makasih tipsnya, Mbak..ku akan coba :)
ReplyDelete