Selain Pulau Derawan, Biduk-biduk Juga Wajib Kamu Kunjungi Saat Liburan Ke Kabupaten Berau!

Sumber gambar: indonesiakaya.com

Siapapun penyuka pantai tentunya tak asing lagi dengan Pulau Derawan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Nama Pulau Derawan memang telah dikenal luas sebagai objek pariwisata andalah dari salah satu provinsi paling utara Kalimantan Timur tersebut. Tak hanya Pulau Derawan, Kabupaten Berau ternyata memiliki segudang objek pariwisata yang tak kalah oke dari Pulau Derawan. Salah satunya adalah Biduk-biduk. 

Biduk-biduk yang letaknya di pesisir Kabupaten Berau ini menawarkan sederet objek wisata yang siap memanjakan pengunjung. Saya sendiri sudah 2 kali berkunjung ke Biduk-biduk. Kali pertama, pada masa saya masih SMA sekitar tahun 2007. Saat itu saya ikut nebeng sahabat yang sedang pulang kampung ke Biduk-biduk.

Kesan pertama saya akan Biduk-biduk adalah tenangnya suasana kampung dengan pemandangan pantainya yang spektakuler. Meskipun harus melalui perjalanan yang lumayan panjang (sekitar 6-7 jam dari Tanjung Redeb), namun begitu memasuki wilayah Biduk-biduk, rasa lelah seakan sirna. Rimbunnya hutan yang menemani sepanjang perjalanan, tiba-tiba berganti dengan deretan pohon kelapa disertai deburan ombak mampu menyihir mata yang lelah.

Kesan yang sama tetap saya rasakan manakala berkesempatan mengunjungi Biduk-biduk untuk kedua kali, yaitu saat menghadiri pernikahan sahabat saya tersebut setahun yang lalu (2017). Jika di tahun 2007 saya tidak dapat menggunakan gawai di Biduk-biduk karena tak ada sinyal, lain halnya dengan sekarang. Saya sudah bisa menggunakan gawai, untuk menelpon ataupun update foto-foto seru di sosmed. Meskipun untuk internet masih  agak susah connectnya. Jadi tak perlu lagi khawatir soal satu ini, ya Dear!

Ada Apa Sih di Biduk-biduk?


Pantai


Seperti halnya Pulau Derawan, Biduk-biduk juga memiliki pantai berpasir putih. Kamu bisa banget, tuh leyeh-leyeh menikmati pagi atau sore yang indah di pantai. Tahun lalu, saya ke sini bareng keluarga -saya, Pak Suami, dan kedua anak saya- bisa ditebak betapa senangnya duo balita kalau ketemu air. Yap, mereka menghabiskan waktu hingga berjam-jam hanya untuk main di pantai. Tenang, Dear saat surut area pantai yang dangkal luas banget, sehingga kamu bisa tenang membiarkan anak-anak berlarian ke sana ke mari tanpa perlu takut anak akan tenggelam.


Kamu bisa menemani anak-anak mencari kerang atau bintang laut. Pantai Biduk-biduk relatif sepi pengunjung. Mungkin karena kami berkunjung bukan di peak season, ya! Jadi, suasananya lebih rileks dan menyenangkan. Pas banget, buat yang sedang berlibur bersama keluarga.


Labuan Cermin

Selain pantai, Biduk-biduk juga punya Labuan Cermin, danau dua rasa dengan air sebening kristal. Kamu bahkan bisa melihat dasar danau, lho! Konon, karena jernihnya air danau tersebut maka masyarakat setempat menamai tempat tersebut dengan Labuan Cermin. Meskipun danau tersebut terhubung langsung ke laut, namun air danau Labuan Cermin merupakan air tawar di permukaan dan air tawar di bagian bawahnya. Saya sendiri selalu menyempatkan berenang di Labuan Cermin saat mampir ke Biduk-biduk. Bahkan si sulung berani nyebur ke danau, pakai pelampung dan ban pastinya. Kata dia sih, airnya segar banget, dingin. 

Berbeda dengan 10 tahun yang lalu saat pertama kali saya bertandang ke sana, saat ini telah dibangun semacam dermaga yang bisa digunakan untuk menaruh barang-barang. Selain itu kamu juga bisa menyewa kapal kecil serta pelampung. Selain itu kapal menuju Labuan Cermin juga mudah di temukan.

Sumber gambar: idntimes.com

Pengalaman saya menginjakkan kaki di Labuan Cermin untuk pertama kalinya merupakan pengalaman yang paling seru dan tak bisa dilupakan. Bagaimana tidak? 10 tahun lalu, sangat susah mencari perahu untuk mengantar kami menuju Labuan Cermin. Maklum saja, saat itu pariwisata daerah setempat belum digiatkan seperti sekarang ini. Beruntungnya, sahabat saya punya kenalan yang bisa mengajak kami ke sana. 

Saya ingat betul, saat itu angin lumayan kencang dan kami membonceng motor salah seorang kawan sahabatku (iyes, kami bonceng 3 dan tak pakai helm. Jangan ditiru, ya!) menembus hutan pohon kelapa yang tingginya minta ampun itu. Kebayangkan betapa horornya, gimana coba kalau angin menghantarkan salah satu buah kelapa ke kepalaku atau kepala kami. Haih, bisa benjol lebih gede daripada bakpao kali. Thanks God, kami bisa sampai dermaga dan akhirnya ke Labuan Cermin serta balik lagi ke rumah dengan selamat! Note: kami pulang melewati hutan pohon kelapa tadi dengan baju basah, masih dengan kengerian tertimpa buah kelapa.

So, pastikan kamu ke Labuan Cermin jika berwisata ke Biduk-biduk, ya Dear!

3. Teluk Sulaiman

Teluk Sulaiman merupakan tempat nongkrong bagi masyarakat Biduk-biduk. Setelah lelah seharian main di pantai atau berenang di Labuan Cermin, sorenya kamu bisa nongkrong sambil menikmati kuliner enak di sini, Dear! Teluk Sulaiman biasanya ramai pada sore hari.

Pada malam hari, kamu bisa menikmati saraba yang bisa ditemukan di warung yang berjajar sepanjang jalan Teluk Sulaiman.

Selain keindahan pantainya dan Labuan Cermin, Biduk-biduk juga masih menyimpan banyak objek wisata lainnya, seperti Pulau Kaniungan, Lamin Guntur yang bisa ditempuh menggunakan kapal. Hanya saja, saya masih belum memiliki kesempatan untuk ke sana.

Yang Bikin Kangen Biduk-biduk?


Saat kita mengunjungi suatu daerah untuk berwisata, pasti ada satu hal yang sangat berkesan di hati. Menurut saya, keramahan warga Biduk-biduk dalam menyambut wisatawan patut diacungi jempol. Selain itu makanan di sana juga enak dan harganya tidak terlalu mahal. Biasanya harga makanan di tempat wisata lumayan menguras kantong.

Saya pribadi menyukai makanan di sini, saat kita memesan biasanya pemilik warung baru akan memasaknya, Jadi, jangan kaget kalau harus menunggu sedikit lebih lama. Tapi, rasanya maakannya maknyus. Enak, berasa makan masakan rumah. Saran saya, sebaiknya pesan seafood atau ikan. Karena pasti makanan yang tersaji lebih segar dan rasanya tentu lebih enak. Ini salah satu hal yang selalu saya terapkan jika berwisata ke daerah pantai yang letaknya jauh dari kota. 

Jarak Tempuh dan Akomodasi


Jarak antara Tanjung Redeb dan Biduk-biduk kurang lebih 250 km, yang bisa ditempuh menggunakan mobil selama kurang lebih 7 jam. Sedangkan untuk akomodasi terdapat banyak homestay atau penginapan di sepanjang jalan dengan harga terjangkau. Harga penginapan bervariasi (dari 100 ribu - 300 ribu) tergantung fasilitas yang dipilih, misalnya kamar dengan kipas angin atau AC. Biasanya penginapan menyediakan makan pagi gratis bagi penyewa kamar, baik berupa prasmanan atau nasi kotak. 

Perlu dicatat bagi kamu yang ingin berlibur ke Biduk-biduk, sebaiknya charge perangkat elektronik yang kamu bawa seperti handphone dan kamera saat listrik menyala. Karena di sana listrik masih sering padam tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

Overall, pengalaman saya mengunjungi daerah pesisir Kabupaten Berau ini seru banget. Saya berharap bisa ke sini lagi suatu saat nanti, mengunjungi objek wisata lainnya yang belum sempat dikunjungi.









12 komentar

  1. Ahhh makin terpesona sm alam Indonesia, kapan ya aku bisa sampe ke Kalimantan hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk, jalan2 ke Kabupaten Berau. Banyak destinasi wisata menarik, mbak. Hehehe

      Delete
  2. Labuan Cermin, lihat doang bisa bikin adem hati.

    ReplyDelete
  3. SAya pengen ke Derawaaaan, kalau dikasih mampir sini juga mau heehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Derawan bawah lautnya keren banget, apalagi bagi pecinta diving. Kalo saya seringnya snorkling doank. Hihihi

      Delete
  4. saya penasaran sama labuah cermin :D

    ReplyDelete
  5. Aku pernah k derawan tp gak tau ada biduk-biduk. Ternyata bagus y kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biduk2 gak kalah keren pantainya dari Derawan. Hehehe

      Delete
  6. Aku penasaran banget sama Labuan Cermin. Beberapa tahun lalu saat travelling ke Derawan, sopir kami cerita tentang Labuan Cermin. Indah banget yaaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, kalau saya pribadi suka banget sama Labuan Cermin

      Delete