7 Langkah Mudah Menulis Artikel Agar Enak Dibaca Bagi Pemula


Menulis artikel sebenarnya merupakan sesuatu yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Bisa jadi kamu memperoleh penghasilan dari kegiatan tersebut. Ya, menulis artikel bisa banget jadi sumber penghasilanmu. Siapa sangka, ada banyak sekali media yang menerima tulisan-tulisan dari para freelancer, baik itu media cetak atau pun media online. 

Tapi, masalahnya banyak sekali penulis pemula yang terkadang bertanya-tanya, bagaimana sih caranya menulis artikel yang enak dibaca? Memang benar, menulis artikel tak semudah kelihatannya dan yang pasti sangat berbeda jauh dari menulis fiksi. Terutama dari gaya bahasa. Penulis artikel dituntut untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca, tidak membosankan, namun sarat informasi. 

Susah, bukan? Karena biasanya tulisan yang informatif cenderung membosankan untuk dibaca. Nah, di situ lah letak tantangan bagi para penulis artikel dan hal itu pula lah yang biasanya menghantui pikiran para penulis pemula. Jadi, bagaimana donk cara menulis artikel agar enak dibaca bagi penulis pemula?

Berdasarkan pengalaman saya yang juga masih pemula ini. Fyi, saya benar-benar tidak punya pengalaman sama sekali saat pertama kali memutuskan untuk menjajal menulis artikel dan menjadi kontributor salah satu platform media online. Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kala akan menulis artikel agar artikel buatanmu enak dibaca namun tetap informatif, diantaranya:

1. Pilih Tema yang Pas

Sumber gambar: seniberpikir.com

Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah pemilihan tema. Pilih tema yang akan kamu tulis dengan baik. Saran saya sih, pilih tema yang populer namun masih kamu kuasai, Dear! Hal tersebut akan memudahkanmu dalam menggali ide dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Selain itu, tentukan tema yang spesifik agar artikel buatanmu semakin menarik.

Saya ingat sekali, pertama kali ikut tantangan dan diminta membuat satu artikel, 200 kata, tema bebas. Saya sempat kebingungan mencari apa yang akan saya bahas. Karena saat itu saya memang tak punya pengalaman apa pun mengenai menulis. Saat itu, hanya tema objek wisata yang melintas dalam pikiran. Akhirnya saya eksekusi ide tersebut. Namun, hasilnya tidak memuaskan bagi saya. Sepertinya tema traveling bukan saya banget. 

Akhirnya, pada tulisan saya selanjutnya saya memilih untuk menulis dengan tema yang dekat dengan keseharian saya, seperti parenting, ibu dan anak, serta kesehatan. Hasilnya, tulisan saya jauh lebih baik dan lebih natural untuk dibaca.

2. Perhatikan Kalimat Pembuka

Tak perlu membuat kalimat pembuka yang panjang dan bertele-tele. Buatlah kalimat pembuka yang sederhana namun memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas di dalam artikel. Kamu bisa mengawalinya dengan memaparkan sebuah fakta atau dengan memancing pikiran pembaca dan membuat penasaran dengan melemparkan pertanyaan. 

Kamu harus tahu, bahwa kalimat pembuka sangat penting dan semakin menarik maka semakin betah juga pembaca untuk membaca artikelmu hingga selesai. Dengan begitu informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik.

3. Pakailah Bahasa yang Sederhana

Membuat artikel yang bagus tak harus dengan bahasa yang rumit tingkat tinggi agar terlihat wah di mata para pembaca. Artikel dengan bahasa rumit tingkat dewa, justru akan menyusahkan pembaca. Bahkan bisa jadi pembaca hanya akan melirik artikelmu, tanpa mau membaca lebih jauh. Apalagi kembali untuk kedua kalinya untuk membaca artikelmu yang lain.

Bahasa yang sederhana malah akan menarik minat pembaca, karena apa yang akan kamu sampaikan jelas maksud dan tujuannya. Jangan sampai informasi yang ada dalam artikelmu tak bisa ditangkap oleh pembaca hanya karena penggunaan kata-kata yang kurang tepat.

4.  Temukan Gaya Menulismu


Artikel yang enak dibaca menurut saya adalah artikel yang ditulis dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan mengalir. Oleh karena itu, seorang penulis wajib menulis dengan gaya bahasanya sendiri agar artikel yang dibuat mudah dipahami serta tidak membosankan. 

Menulis dengan gaya bahasa orang lain alias ikut-ikutan hanya akan membuat artikel terkesan kaku serta susah untuk dipahami saat dibaca. Jangan sampai hal tersebut terjadi padamu, Dear! Tak perlu mencontek gaya bahasa orang lain. Menulislah dengan gaya bahasa yang membuatmu nyaman.

5. Jangan Ragu

Tendang perasaan ragu dari dalam hatimu ketika menulis. Perasaan ragu hanya akan menghambatmu dan membuang waktumu. Sebaiknya biarkan apa yang ada dalam pikiranmu mengalir, tuliskan saja apa yang terlintas dalam benakmu. Setelah selesai menulis barulah kamu bisa membaca kembali tulisanmu dan mengoreksi kalimat mana yang sebaiknya diganti atau dibuang. 

Tak perlu takut tulisanmu jelek atau kurang bagus. Yang terpenting adalah ide-ide yang bermunculan dalam kepala dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan dan memiliki manfaat bagi orang lain. Tak masalah artikel yang kita buat bagus atau tidak.

6. Perbanyak Membaca

Menulis artikel berarti kamu harus siap untuk rajin membaca. Selain untuk mengupgrade pengetahuan. Membaca artikel-artikel orang lain juga akan memperkaya kosakata yang kita miliki serta mengembangkan kemampuan menulis kita agar lebih baik lagi. Selain itu, jika kamu menulis artikel yang memerlukan sumber, seperti artikel dengan tema kesehatan, maka mau tak mau kamu harus banyak membaca artikel-artikel serupa sebagai referensi. 

Jadi, tidak ada ruginya dengan banyak membaca. Justru banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Yuk, budayakan membaca mulai sekarang.

7. Mulailah Menulis


Semua tips di atas tak akan ada gunanya sama sekali, jika kamu hanya membacanya saja. Mulailah menulis dan nikmatilah. Teruslah menulis dan jaga konsistensi. Tulisan kurang bagus di awal menulis, itu sudah biasa. Hampir semua penulis pasti pernah mengalami. Maka dari itu, jangan bosan untuk terus menulis.

Saya pun kadang merasa malu dengan tulisan di awal-awal memutuskan untuk terjun sebagai penulis. Liat saja tulisan saya saat awal ngeblog, asli bikin pengen ketawa. Alay banget kalau kata anak zaman now. Pemilihan tema pun masih asal-asalan. Bahkan tulisan-tulisan yang terbit di media online saat awal bergabung pun masih jauh dari kata sempurna (sekarang juga masih, sih). Pada saat itu, saya hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa terus menulis dan membuang sampah pikiran melalui tulisan, tanpa pernah menyangka bahwa dengan rutin menulis dan membaca artikel-artikel orang lain akan membuat kemampuan menulis saya jauh lebih baik. 

Meskipun belum menjadi penulis hebat dan tulisan saya pun masih tergolong biasa-biasa saja, namun saya bersyukur kemampuan di bidang tulis menulis sudah jauh lebih baik daripada dahulu. Bahkan sekarang sudah pede masukin tulis ke media online dan menerima job sebagai ghost writer untuk penulisan artikel. Alhamdulillah!

Menulis artikel itu tidak susah, kawan. Memulai dan menjaga konsistensilah yang membutuhkan perjuangan ekstra. Meskipun tak berpengalaman, dengan konsisten menulis bukan tak mungkin kemampuanmu akan melejit tanpa pernah kamu sadari.

Yuk, terus semangat menulis! Bagikan kebaikan lewat tulisan-tulisanmu.

35 komentar

  1. Kayaknya yang nomor 7 harus ditaruh paling atas tuh, hehehe
    Kebanyakan orang gak nulis-nulis karena gak mau mulai nulis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, terlalu banyak mikir juga biasanya. Hehehe

      Delete
  2. sangat bermanfaat, terutama poin "4.Temukan Gaya Menulismu." …..

    thank you for sharing

    ReplyDelete
  3. Bantu aku menemukan gaya tulisanku, dong. Pastinya, bukan gaya kayang, kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo ini mah harusnya bunda yang bantu saya. Hihihi
      Gaya kayang sudah ada yang punya, bun. wkwkwk

      Delete
  4. Terkadang masih ada rasa ragu saat ngambil tema tertentu, itulah PR saya hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, apalagi tema yang gak kita kuasai. Bikin galau emang. hihihi

      Delete
  5. Yang paling banyak sy rasakan di no 5 selalu ragu😊 terima kasih mbak samgat bermanfaat untyk yg sangat pemula dan nekad ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat, mbak! Nekat sangat diperlukan, lho! Hehehe

      Delete
  6. Point 7, yang agak sulit.. harus pinter-pinter bagi waktu, kalau waktu ada meski bisa mulai menulis. Kadang, niat yang perlu dikuatkan. Kalau niat kuat, sengantuk apapun akan tetap menulis. Sudah sampai rumah malam hari dan meski nulis lagi. Alhamdulillah masih diberikan kelonggaran waktu sehinga bisa berbagi waktu dengan pekerjaan lain.
    Walau tulisan masih kaku tapi tetap semangat konsisten menulis...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah, kereeen semangatnya!
      Dengan banyak berlatih dan terus menulis pasti tulisan kita pun akan semakin baik, mbak!

      Delete
  7. Kalau aku pertama byk membaca dulu, karna kalau males baca ga bakal bisa nulis hahahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bener banget mbak, Banyak membaca juga sangat penting bagi penulis.

      Delete
  8. Kalau aku biasanya kebanyakan ide dan suseh nyari waktu buat eksekusi deh Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun mengalami kendala yang sama, mbak! Makanya selalu sedia buku catatan, biar kalo ide lewat bisa ditangkap dulu. Hehe

      Delete
  9. Konsistensi menulis yang susah bingiiit. Masih banyak maunya dan belum fokus heu

    ReplyDelete
  10. Setuju bangeeet dengan konsisten menulis, bahkan ada yang berkata newbie yang konsisten akan kalah dengan mastah jika tidak terus berlatih

    ReplyDelete
  11. Selama ini kunciku ada di kalimat pembuka, kalo awalnya udaa pas, terus nulisnya lancar jayaaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, bikin kalimat pembuka itu gampang-gampang sulit. Tapi kalo udah nemu yang pas biasanya lancar nulisnya sampai akhir.

      Delete
  12. Setuju, Mbak. Asal ada kemauan dan terus konsisten, ya 😊

    ReplyDelete
  13. Makasih mb Dewi...info ini bermanfaat bjat saya sebagai penulis pemula. Saya masih harus belajar dan menemukan gaya bahasa saya nih..heheh

    ReplyDelete
  14. Sekarng klo lihat tulisan dlu sering ngikik sendiri, karena bahasanya masih alayyy banget. Semua pengen diceritain & ditulis qiqiqiii

    ReplyDelete
  15. intinya kayaknya di nomor 7. mau punya ide sebanyak apa kalau nggak ditulis ya nggak jadi artikel. wkwkwk

    ReplyDelete
  16. Paling jadi tantangan buat judul dan kalimat pembuka. Harus mikir babget nemuin kata-kata yang pas. Sama nomor 7 tuh yang bikin nggak nulis-nulis. Mau mulai tapi ditunda teruuus.......

    ReplyDelete
  17. Poin2ny cakepp mbaa
    Cuma kadang2 ngerasa judul artikel2 d media online kadang2 rada lebay wkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Demi mendulang page view sih itu, mbak. hehehe

      Delete
  18. Ini mah mastahnya..makasih tipsnya, Mbak..ku akan coba :)

    ReplyDelete