Dampak Berbahaya Memberikan MPASI Dini Pada Bayi, Penting Diketahui!

Sumber gambar: klikdokter.com

Menjaga asupan nutrisi pada bayi sejak dalam kandungan merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Hal tersebut juga berlaku ketika bayi menghirup udara untuk petama kalinya hingga bayi berusia 2 tahun. Di masa 1000 hari pertama kehidupannya itulah orangtua harus memberikan perhatian ekstra akan asupan nutrisi serta memperhatikan benar apa yang harus dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan pada bayi.

Salah satu hal penting namun masih sering diabaikan adalah pemberian MPASI dini pada bayi. Banyak polemik yang timbul mengenai aturan pemberian makanan selain ASI pada bayi baru lahir. Orang tua zaman dahulu umumnya beranggapan bahwa bayi baru lahir tak akan cukup nutrisinya jika hanya diberikan ASI, oleh karena itu biasanya mereka tak akan segan menyarankan untuk memberikan makanan padat, berupa pisang ataupun nasi yang dihaluskan pada bayi. Terlebih jika bayi sedang rewel.

Makanan Apakah yang Terbaik Bagi Bayi Baru Lahir?


Asupan nutrisi terbaik yang bisa didapatkan oleh bayi baru lahir adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Kandungan ASI yang meliputi air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, sel-sel darah putih, enzim, dan asam amino membuat bayi terlindungi dan terjaga kesehatannya. 

Oleh karenanya WHO merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, yang kemudian untuk menunjang tumbuh kembangnya, setelah berusia 6 bulan bayi diberikan MPASI sembari melanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun. Hal tersebut berarti sebelum menginjak usia 6 bulan bayi tidak boleh diberikan makanan lainnya selain ASI, meskipun hanya berupa air putih, air gula, atau air teh. Apalagi hingga diberikan makanan padat, seperti bubur dan biskuit.

Apasih Pentingnya ASI Ekslusif untuk Bayi?



Pemberian ASI ekslusif pada bayi merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah kematian pada bayi. Namun, pada kenyataannya masih banyak ibu yang enggan memberikan ASI ekslusif pada bayinya Menurut data yang dihimpun oleh UNICEF Indonesia, saat ini hanya sepertiga penduduk Indonesia yang menyusui anak-anak mereka secara ekslusif. 


Ada banyak alasan yang dikemukakan sehubungan dengan  hambatan pemberian ASI ekslusif pada bayi baru lahir di Indonesia, diantaranya tidak ada dukungan dari orang-orang sekitar, banyaknya mitos seputar menyusui yang terlanjur berkembang serta mengakar dalam masyarakat, dan terjadinya kesalahpahaman akan definisi menyusui secara ekslusif. 

Tak jarang ibu yang memberikan air putih, madu, air gula, teh manis pada bayi setelah menyusui bayinya. Bahkan ada pula yang memberikan vitamin tambahan dengan harapan bayi akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Selain itu ketika bayi menangis biasanya para orang tua akan mengartikannya sebagai tanda bahwa bayi lapar, dengan begitu muncul alasan untuk memberikan MPASI dini pada bayi.

Praktik-pratik seperti itu banyak dijumpai di seluruh pelosok negeri, termasuk di lingkungan tempat saya tinggal. Banyak ibu yang lebih memilih memberikan makanan padat pada bayinya dengan alasan ASI saja tidak akan cukup memenuhi nutrisi bayi. Mereka biasanya beralasan bahwa ASI yang dihasilkannya tidak cukup hingga bayi menangis terus menerus. Faktanya, bayi menangis tidak hanya karena kelaparan, bisa jadi bayi menangis karena merasa tidak nyaman. 

Apakah dengan memberikan makanan selain ASI pada bayi baru lahir dapat menyelesaikan masalah? Ternyata tidak sama sekali. Tetap saja bayi akan menangis jika merasa tidak nyaman. 

Mengapa memberikan ASI ekslusif pada bayi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh ibu manapun, berikut alasannya:
  1. ASI mengandung antibodi yang sangat dibutuhkan oleh bayi dalam menangkal penyakit. Oleh karenannya memberikan ASI ekslusif pada bayi akan meningkatkan daya tahan tubuh.
  2. Terbentuknya hubungan emosional yang kuat antara ibu dan anak.
  3. Hubungan emosional yang terbentuk antara ibu dan anak karena menyusui turut memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan si kecil. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI ekslusif memiliki kecerdasan yang lebih tinggi.
  4. Menghindarikan bayi dari resiko terjadinya sindrom kematian mendadak (SIDS).
  5. Bayi memiliki berat badan yag ideal, terhindar dari resiko obesitas, dan tulang bayi pun lebih kuat.
  6. Pemberian ASI ekslusif pada bayi juga dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya, salah satunya adalah mencegah gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting pada anak.

Seberapa Bahaya Pemberian MPASI Dini pada Bayi?



Meskipun di luar sana banyak beredar mitos bahwa tidak masalah memberikan makanan selain ASI pada bayi yang baru lahir, namun jangan sampai ibu mempercayainya begitu saja. Tak semua mitos yang biasanya menyerupai fakta tersebut benar adanya. Dilema biasanya akan dirasakan oleh para ibu muda yang kurang berpengalaman, apalagi jika yang menyarankan pemberian makanan tersebut adalah orang yang dituakan dalam keluarga. Biasanya, sih tak ada pilihan lain selain menuruti perintah tersebut.

Tahukah ibu, bahwa memberikan makanan pendamping ASI pada bayi baru lahir ternyata sangat berbahaya. Perlu diingat bahwa sistem pencernaan bayi baru lahir belum siap mencerna makanan apapun selain susu. Berikut bahaya yang ditimbulkan oleh pemberian MPASI dini pada bayi:
  1. Pemberian MPASI dini sebelum waktunya beresiko menjadi gerbang masuknya berbagai macam penyakit pada bayi. Apalagi jika MPASI disajikan secara tidak higienis. 
  2. Timbulnya reaksi akibat belum siapnya pencernaan si kecil, seperti diare, sembelit, dan lainnya.
  3. Resiko bayi menderita alergi makanan semakin besar.
  4. Bayi beresiko mengalami obesitas.
  5. Bayi beresiko mengalami invaginasi/intususepsi, dalam beberapa kasus hal ini dapat menyebabkan kematian pada bayi.
Ada banyak sekali kasus kematian pada bayi akibat pemberian MPASI dini, bahkan tak sedikit pula pengalaman para ibu yang harus merasakan hal-hal yang tidak diinginkan akibat keputusannya yang salah tersebut dibagikan lewat beranda media sosial. Tentu ibu tak ingin merasakan pengalaman yang menyesakkan dada seperti itu, bukan?

Masa-masa penting bagi ananda untuk mengoptimalkan pertumbuhannya adalah pada masa 1000 hari pertama hidupnya, sejak dalam masih dalam kandungan hingga ananda berusia 2 tahun. Oleh karena itu, sebagai orang tua marilah kita kawal setiap fase pertumbuhan anak dengan baik. Agar si kecil dapat tumbuh menjadi anak yang sehat serta cerdas.

Bekali diri dengan segudang ilmu mengenai tumbuh kembang anak, agar setiap keputusan yang diambil saat membesarkan buah hati terutama dalam #1000HariPertamaAnanda merupakan keputusan yang tepat, bukan berdasarkan omongan orang tua terdahulu saja. Berikan #1000HariTerbaik bagi bayi Anda demi optimalnya tumbuh kembangnya.

Sumber referensi: 
1. unicef.org
2. theurbanmama.com
3. alodokter.com

0 komentar