5 Kendala Yang Sering Ditemui Ibu-ibu Penulis, Kamu Juga Mengalaminya, Dear?

Sumber gambar: vemale.com

Menjadi ibu rumah tangga sekaligus menulis, baik itu karena hobi, sekedar menyibukkan diri, ataupun untuk mencari penghasilan tambahan merupakan sesuatu yang tidak bisa dibilang mudah untuk dilakukan. Meskipun terlihat santai dan tidak punya pekerjaan karena hanya berdiam diri di dalam rumah, nyatanya ibu rumah tangga dihadapkan pada urusan domestik yang sambung menyambung seolah tak ada habisnya.

Banyak tugas yang sejatinya diemban oleh seorang ibu rumah tangga, mulai dari hal yang remeh seperti menyiapkan minuman di pagi hari untuk suami dan anak-anak, menyiapkan sarapan hingga bekal yang akan dibawa sampai mencuci, menjemur, melipat, dan menyetrika baju. Belum lagi tanggung jawab moral yang melekat padanya, memastikan penghuninya nyaman, sehat hingga memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang tanpa kekurangan satu apapun. Berat bukan? Jangankan Milea, Dilan pun bisa-bisa gak kuat menanggungnya!

Nah, dapat dibayangkan dengan mengerjakan tugas sebanyak itu, banyak ibu-ibu yang memilih untuk terjun ke dunia literasi. Hebatnya lagi, diantara beberapa ibu rumah tangga -yang saya kenal- yang nyambi jadi penulis memiliki jam terbang yang tinggi. Konsistensi dalam menulis pun tak perlu diragukan lagi, Dear! Karya-karyanya juga udah banyak banget.

Kadang saya sampai mikir apa mereka gak kerepotan? Apa mereka gak pernah mengalami kendala seperti yang saya alami? Ternyata, hampir semua ibu-ibu penulis mengalami kendala yang serupa namun tak sama. Hanya saja, bagaimana cara masing-masing pribadi menghadapi dan menyingkirkan kendala yang menghadang kan berbeda-beda, ya! Makanya hasil yang diperoleh pun tak sama.

Kendala apa saja, sih yang biasanya dialami oleh ibu rumah tangga yang juga aktif menulis?

1. Sulitnya Membagi Waktu

Sumber gambar: beritagar.id

Alasan satu ini merupakan alasan yang paling banyak dan pertama kali diucapkan oleh para ibu jika ditanya menganai masalah apa yang dihadapi ketika menulis. Banyaknya tugas rumah tangga yang menanti untuk dikerjakan, terkadang membuat ibu penulis harus berusaha ekstra untuk menyempatkan menulis.

Saya pribadi memilih menulis saat anak-anak sedang terlelap, baik itu ketika mereka tidur siang ataupun malam hari. Dengan begitu saya jadi lebih bisa berkonsentrasi ketika menulis.

2. Ide Yang Tiba-tiba Hilang

Sumber gambar: kompasiana.com

Menurut saya ini, nih yang paling nyebelin. Lagi asyik-asyiknya menulis dan banyak ide dalam kepala yang harus segera ditulis agar tidak hilang, tiba-tiba anak menangis, bangun dari tidur siangnya. Seketika ide yang sedang moncer bablas tak bersisa. *lebay

Untuk mengatasi agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya ikat ide dengan menuliskannya di buku catatan terlebih dahulu. Jadi meskipun terjadi gangguan saat mengeksekusi ide, garis besar cerita yang akan dibuat tidak hilang, Dear!

3. Menunda Menulis

Sumber gambar: sumber.com

Banyak pekerjaan rumah yang dikerjakan terkadang membuat tubuh lelah, jika sudah begitu pastinya rasa ingin beristirahat semakin besar. Kalau sudah istirahat apalagi sambil nonton film kesukaan, bisa-bisa hasrat ingin menulispun tak muncul, Selalu ada alasan agar menunda menulis, seperti "satu episode lagi, ah! Baru nulis." Begitu terus hingga serial yang ditonton tamat dan tak ada satu tulisanpun yang dihasilkan.

Jika sudah seperti itu, lebih baik hindari aktivitas yang membuatmu terlalu nyaman, hingga lupa menulis, ya Dear!

4. Writer's Block

Sumber gambar: writingcooperative.com

Writer's block adalah kondisi dimana penulis tidak punya keinginan untuk menghasilkan karya baru. Ide yang biasanya selalu bermunculan pun sembunyi entah dimana. Ibu penulis pun rentan mengalami hal ini. Faktor lelah karena mengurus rumah tangga, serta bosan dengan kesibukan yang seolah tak ada habisnya dapat memicu ibu penulis merasa jenuh dan akhirnya berhenti menulis.

Oleh karenanya sebaiknya jaga kesehatan dengan baik agar ibu selalu bugar dan bersemangat menjalankan aktivitas harian serta menulis. Selain itu jangan lupa menyempatkan diri untuk "me time" meskipun cuman sebentar.

5. Sulit Menjaga Konsistensi

Banyaknya interupsi yang rentan terjadi dapat mengakibatkan timbulnya rasa malas untuk menulis. Maka dari itu seorang ibu rumah tangga yang memutuskan untuk menulis wajib mengetahui bagaimana cara menyiasati waktu dan mencuri kesempatan untuk tetap menulis.

Meskipun tidak mudah, namun menulis merupakan hal yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga. Dengan semakin majunya teknologi, menulis tidak hanya sekedar menuangkan ide ke dalam sebuah karya. Namun, dengan menulis seorang ibu rumah tangga dapat terhubung ke dunia yang lebih luas, bertemu teman-teman baru melalui komunitas yang banyak tersebar di dunia maya, serta bersosialisasi tanpa harus keluar rumah dan melalaikan pekerjaan utama sebagai pengatur rumah tangga. Selain itu kerennya lagi, menulis juga bisa jadi profesi dengan income yang lumayan.

Apa teman-teman mengalami hal serupa dalam menulis? Apapun kendalanya tetap semangat menulis, ya Dear!

4 komentar

  1. Aku sering banget ini ide tiba2 hilang.
    Lagi semangat nulis trus inget harus siapin bekal anak sekolah. Trus buyar semua deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duuuh, gak mudah emang jadi emak sekaligus penulis.

      Delete