Mengenai Infeksi Telinga pada Anak


Seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya di artikel yang lalu, anak saya yang bayi mengalami infeksi telinga karena kelalaian saya dan ke sok tahuan saya sebagai orang tua. Awalnya saya iseng membersihkan telinga anak saya yang berusia 1 tahun (ketika tidur) karena banyak sekali kotoran yang menumpuk di telinganya sehingga terkesan jorok, tapi saat sedang asik membersihkan telinga si kecil tanpa sengaja si kecil bergerak. Akibatnya tanpa sengaja cotton bud yang saya gunakan masuk agak dalam ke telinganya, saya masih belum berpikiran buruk saat itu. Tidak ada darah dan juga si kecil tidak merasa kesakitan (tidak menangis), saya berpikir semuanya baik-baik saja.

Namun, keesokan malamnya si kecil terlihat gelisah dalam tidurnya, berguling-guling sambil sesekali menarik-narik telinga kanannya. Seketika hatiku mencelos, teringat telinga bagian kanan lah yang kemarin ku tak sengaja terkorek terlalu dalam. Buru-buru ku senteri telinga kanannya dengan bantuan lampu flash handphoneku, benar saja telinganya mengeluarkan cairan. Aku menyeka cairan tersebut dengan tisu, ku perhatikan dengan seksama warnanya bening dan tidak berbau. Sekali lagi ku tepis dugaan-dugaan buruk yang mungkin saja terjadi. Aku segera membangunkan suami, memberi tahunya apa yang terjadi. Seperti kebanyakan bapak muda kebanyakan, pak suami segera mengambil handphonenya dan bertanya pada "om google". "Ok google, kenapa telinga kanan anak saya mengeluarkan cairan?" curhatnya pada si "om". *hihihi

Setelah curhat pada si "om", segera puluhan artikel yang berkaitan berhamburan. Dengan teliti pak suami membaca artikel yang mirip dengan keadaan anak saya. Saya pun ikut membacanya, ternyata bisa jadi anak saya terkena infeksi telinga.

Sesuai petunjuk beberapa artikel kami memutuskan untuk menunggu selama 3 hari, jika tidak ada perubahan baru lah kami akan membawanya ke dokter spesialis THT.

Keesokkan paginya ku periksa lagi telinga si kecil, ternyata masih tetap sama seperti semalam, tak ada perubahan. Cairan yang keluar masih bening dan tak berbau. Hatiku kembali tenang kali Ini. Walaupun pada malam hari si kecil masih belum bisa tidur dengan tenang.

Tetapi pada malam hari keesokannya (malam ke 3), tiba-tiba si Kecil nangis meraung-raung sambil menarik-narik telinganya. Ternyata cairan sudah berubah warna menjadi kekuningan dan berbau tak sedap, kali ini aku panik. Hatiku yang semula tenang menjadi tak karuan. Tapi pak suami mencoba menenangkanku.

Kami pun memutuskan membawa si kecil ke dokter THT, benar saja anak saya mengalami infeksi telinga. Dokter menerangkan kepadaku bahwa kemungkinan aku membersihkan telinga anakku terlalu dalam sehingga menyebabkan robeknya gendang telinga. Jika gendang telinga sobek, maka air mudah masuk ke telinga bagian dalam. Nah air tersebut tak bisa keluar sehingga menyebabkan infeksi sehingga terbentuk cairan, yaitu cairan yang keluar melalui telinga tersebut.

Karena infeksi telinga merupakan penyakit yang bisa berulang, maka dokter sangat menyarankan pada saya untuk mengobati telinga si kecil dengan benar dan telaten, dokter juga mengingatkan saya agar jangan pernah lagi mencoba membersihkan bagian dalam telinga dan yang paling penting telinga si kecil tidak boleh ke masukkan air selama 2 minggu. Untuk pengobatan saya diberi obat tetes telinga untuk telinga yang terinfeksi dan antibiotik. Dokter juga menyarankan agar kami kembali lagi 4 hari setelahnya.

Setelah 2 hari saya berikan obat tetes telinga dan juga antibiotik, telinga anak saya membaik, tidak lagi mengeluarkan cairan. Dan di hari ke empat kami kembali menemui dokter THT, hasilnya pun menggembirakan. Telinga anak saya sudah pulih, namun harus tetap dijaga agar tidak kemasukan air. Karena gendang telinga memerlukan waktu yang cukup lama untuk menutup, jika kemasukan air lagi pada saat gendang telinga belum menutup dapat dipastikan infeksi terjadi lagi.

Namun pada saat telinganya baru saja dinyatakan pilih, si kecil tertular batuk pilek dari si kakak. Akibat batuk pilek tersebut suhu badan si kecil naik dan telinganya kembali mengeluarkan cairan saat suhu badan sedang panas-panasnya.

Tak mau ambil resiko lagi, saya segera menemui dokter anak langganan kami, menurut dokter anak tersebut telinga si kecil mengeluarkan cairan lagi karena batuk pilek yang sedang di derita jadi tidak perlu khawatir. Kami pun diberi obat untuk meredakan batuk pilek si kecil, sementara telinga si kecil tetap ditetesi obat dari dokter THT. Benar saja, begitu obat diberikan, suhu tubuh si kecil menurun dan batuk pileknya mulai reda begitupula dengan telinganya, tak lagi mengeluarkan cairan. Duuuh, bisa ibu-ibu bayangkan betapa bersyukurnya saya.

Jadi ibu-ibu sekalian, tak perlu panik jika anak anda mengalami infeksi telinga yang diakibatkan ketidak sengajaan kita mengorek telinganya terlalu dalam.

Jika hal tersebut terjadi segera bawa ke dokter THT untuk penanganan lebih lanjut. Kemudian selama telinga anak masih mengeluarkan cairan hindari mengguyur kepala anak saat mandi. Dan sebelum memberikan obat tetes telinga, Pastikan telinga anak bersih. Membersihkan telinga anak jangan menggunakan cotton bud, cukup mengunakan kapas yang dibasahi air hangat kemudian digulung. Menggunakan kapas lebih aman dibandingkan menggunakan cotton bud karena bagian yang keras dari cotton bud dikhawatirkan melukai telinga anak dan dapat memperparah infeksi. Jangan lupa habiskan antibiotik yang diberikan oleh dokter.

Yang perlu diperhatikan juga mengenai kondisi kesehatan anak sesaat setelah pulih dari infeksi telinga, usahakan jangan sampai tertular penyakit yang dapat menaikkan suhu tubuh, terutama pilek. Karena hal tersebut dapat memacu kekambuhan infeksi telinga.

Sekali lagi buat ibu-ibu di luar sana, hindari membersihkan bagian dalam telinga anak. Tahan keinginan anda untuk mengorek telinga anak anda mengunakan cotton bud.

Jika telinga anak kotor dan ingin dibersihkan, cukup bersihkan bagian luarnya saja menggunakan kapas.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga kesehatan dan kebahagian selalu dilimpahkan untuk kita se-keluarga. Amiiin 

3 komentar

  1. Makanya ..aku ga berani bersihin telinga terlalu dalam... Terus mandiin anak hati2 banget..takut masuk air ketelinga... , Kaloasih batita susah buat ngeluarin air..nya.., kalo agak gedean mungkin bisa dikasih tau caranya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bun, bener banget. Biasanya emak2 gatel tangannya ngeliat telinga anaknya kotor. Saya aja jadinya nyesel bgt.

      Delete
  2. Baru-baru aja anak saya juga telinganya kluar cairan seperti itu. Karena batpil sih, bener-bener bikin parno😞

    ReplyDelete