Tips Mengajarkan Toilet Training pada Anak Balita

Memakaikan diapers pada bayi memang umum dilakukan oleh Ibu-ibu jaman sekarang, selain karena praktis cucian baju yang biasanya numpuk karena ompol bayi jadi berkurang selain itu si ibu juga tak perlu repot-repot membersihkan bekas ompol manakala si bayi kencing di sembarang tempat, apalagi nih kalau tiba-tiba kencing di tumpukan pakaian bersih yang mau dilipat! Bisa-bisa lemes si ibu!

Tapi terkadang pemakaian diapers sering kebablasan alias hingga usia balita masih memakai diapers. Padahal nih ya, diapers harganya mahal boook! Belum lagi kalau anaknya 2 orang, membengkak anggaran belanja bulanan gara si dia pers.

Banyak ibu-ibu yang masih enggan mengajarkan anaknya toilet training alias mengajarkan anaknya untuk kencing dan poop ditempat yang semestinya dengan alasan susah, anak belum mengerti, anak suka ngompol di sembarang tempat dan lain sebagainya.

Padahal nih ibu-ibu, jika kita berhasil mengajarkan toilet training uang belanja bisa lumayan hemat. Kan beli diapersnya jadi berkurang. Saya sendiri mengalami betapa repotnya mengajarkan toilet training pada si Kakak, pada percobaan pertama, kedua dan ketiga belum berhasil. Entah pada percobaan keberapa baru berhasil, sampai-sampai saat itu saya sudah hampir menyerah.

Namun tak disangka, disaat semangat saya mulai menurun, mulai jenuh harus mengajarkan hal yang sama berulang kali saat itu pula harapan mulai muncul. Daan taaaraaaaa si Kakak berhasil melewati tahapan toilet training di usia ke-3 tahun! Bahagia? Tentu bahagia banget!


Yuuk kepoin trik n tips dalam melatih toilet training ke anak, berikut ulasannya:

1. Sounding
Berilah pengertian kepada anak anda akan pentingnya buang air ditempat yang semestinya. Misalnya: "kak, kakak kan udah besar kalau kencing sekarang di wc ya jadi gak perlu pakai pampers". Ulangi hal tersebut setiap hari, tak jadi masalah anak menolak. Jangan paksa anak anda untuk melepaskan diapersnya.

2. Meminta pada Anak Agar Memberitahu Jika Ingin buang air
Mengajarkan toilet training memang idealnya dilakukan ketika anak sudah bisa berkomunikasi/bisa berbicara. Sehingga acara ngompol sembarangan bisa diminimalisir. Jangan berharap akan langsung Berhasil, biasanya anak baru memberitahu ketika sudah selesai buang air.

3. Perhatikan Pola Kapan Anak Akan Buang Air.
Biasanya saya melepas diapers anak saya beberapa jam sekali dan menyuruhnya BAK di wc, begitu juga ketika hendak tidur siang, setelah itu diapers saya pasang kembali untuk menghindari anak mengompol di tempat tidur. Jika ketika bangun pampers kering, maka pampers bisa dilepas sepanjang siang.

4. Bertahap
Jangan memaksakan anak untuk langsung melepaskan diapersnya seharian penuh, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mencoba membiasakan anak melepas diapers di pagi hingga sore hari. Setelah berhasil, ibu-ibu sekalian bisa melihat apakah si anak masih kencing saat tidur malam hari dengan cara pada pagi hari cek diapers yang dipakai saat tidur. Jika diapers kering, anak sudah bisa diajarkan tidur malam tanpa diapers.

5. Sabar
Kunci utama dari semua itu adalah kesabaran si ibu, jangan bosan memberitahukan alasan kenapa si anak harus melepaskan diapersnya dan buang air di tempatnya. Sabar ketika anak masih suka ngompol sembarangan.

Mengajarkan toilet training pada anak-anak memang tidak mudah, bahkan sangat sulit. Perlu proses yang lumayan panjang dan menyita kesabaran saat menjalaninya. Tapi tak usah khawatir, semua usaha tak akan sia-sia.

Happy Toilet Training! Semoga si kecil bisa cepet lepas bebas dari diapers!

2 komentar

  1. Terima kasih sharingnya, saya baru mau melakukannya buat di bungsu..semoga berjalan mudah..

    ReplyDelete