Bunda dan Gita's Blog
  • Home
  • Ceritaku
  • Resep
  • Lifestyle
    • Motherhood
    • Kuliner
    • Traveling
    • Health & Beauty
  • Literasi
    • Dunia Menulis
    • Cerita Fiksi
  • Review

Jadi emak-emak jaman now itu kudu kuat, cyiiin! Selain harus kuat menjalani bahtera rumah tangga yang penuh riak gelombang, emak-emak juga harus kuat menghadapi nyinyiran orang sekitar yang tak setuju akan pilihan hidup kita yang sedikit berbeda dari mereka.

Apalagi niy di jaman sekarang apa-apa tertuang di dalam facebook, cukup dengan sapuan jari telunjuk berita terupdate bisa dilihat. Untuk bisa bergosippun tak perlu lagi nongkrong berjam-jam di rumah tetangga. Bahkan orang bisa nyindir siapapun di sosmed sesuka hati tanpa memikirkan bahwa sindiran tersebut berdampak kepada banyak orang.

Status pekerjaan seorang istripun tak pelak menjadi polemik bagi masyarakat, bagi sebagian orang menjadi ibu rumah tangga full time merupakan sesuatu yang memalukan, seakan ibu rumah tangga merupakan kasta terendah dalam dunia para wanita. Namun, mereka yang memilih wanita karier tak jarang pula dihujat, dicap sebagai wanita tak berperasaan karena tega meninggalkan anak-anaknya di rumah.

Belum lagi niy, kalau ada berita-berita viral mengenai nasib malang yang dialami wanita lain akibat suaminya dibawa lari pelakor (perebut laki orang). Kan jadi deg-degan juga kita, boook! Pikiran jadi tak tenang dan jadi ikutan curiga terus sama pak suami.

See, beratkan jadi emak-emak jaman now? penuh beban pikiran. Disaat kita masih belajar menjadi istri dan ibu yang baik, !disaat itu pula pikiran kita liar memikirkan hal-hal yang tak patut dipikirkan. Bahkan omongan iseng mereka yang tak kita kenal terkadang menjadi pisau yang menusuk-nusuk hati dan menjadi luka yang teramat perih.

Dunia emak-emak jaman now emang rumit, serba salah dan tak berperikemanusiaan.

Tetapi tak perlu berkecil hati, dibalik seramnya rimba maya yang bisa membuat siapapun mengkeret selalu ada wanita-wanita lain yang baik hati. Yang walaupun tak pernah bertatap muka tetapi mampu saling menguatkan agar bisa bertahan diantara ributnya angin yang menerpa.

Sekali lagi, jangan berkecil hati bila ada yang mengecilkan dirimu. Ingatlah, selalu ada seseorang diluar sana yang akan membantumu meskipun hanya untuk sekedar berbagi cerita.

Dua bulan belakangan, banyak sekali pesta pernikahan yang digelar. Hal tersebut terlihat dari banyaknya undangan yang mampir di rumah dan juga berseliwerannya foto-foto pernikahan di beranda facebook, baik itu teman dekat, tetangga ataupun publik figure. Bahkan yang tak kalah heboh, pernikahan putri semata wayang bapak Presiden Joko Widodo, mbak Kahiyang dan mas Boby.

Seiring dengan maraknya peredaran foto pernikahan di sosmed, maka muncullah caption-caption baper para single ladies di luar sana. Yang punya pacar ngasih kode baik secara halus ataupun terang-terangan agar cepat-cepat mengikuti jejak si gundul, *eh. Jejak teman yang menikah maksudnya, apalagi nih teman-teman seangkatan udah pada melepas masa lajang, wuuuih pasti deh, suasana panas tak bisa lagi dihindarkan. Pun demikian dengan yang belum punya pacar, langsung cap cus cari jodoh biar gak kehabisan stok 😀.

Undangan pernikahan teman, foto-foto pernikahan sampai caption romantis pasangan yang baru nikah selalu punya pengaruh besar terhadap single ladies. Belum lagi nih, kadang bisikan manja tetangga dan teman-teman yang menanyakan mengenai kapan menikah?, kok belum nikah padahal udah lama pacarannya?, betah ya pacaran lama-lama? dan yang paling menusuk hati "udah tua kok belum nikah?. Dari sekian pertanyaan dan pernyataan dari orang sekitar biasanya nih pertanyaan yang terakhir yang membuat single ladies di luar sana kebakaran jenggot.

Sepertinya usia yang sudah mencapai seperempat abad dan belum menikah merupakan momok tersendiri bagi para wanita. Masyarakat disekitar kita cenderung berpikir bahwa seorang wanita harus segera menikah alias menikah muda. Kalau laki-laki sih biasanya aman-aman aja walaupun sudah berumur tapi belum menikah. Helloww, jaman udah berubah bu, jaman now umur 27 itu masih muda lho, beda lah dengan jaman old umur 27 belum nikah udah dapat cap perawan tua.

Nah, tak jarang karena tekanan orang-orang sekitar yang begitu dahsyatnya dan ramainya pernikahan yang digelar, sukses membuat para single ladies minta dinikahin secepatnya. Akhirnya banyak yang memutuskan untuk buru-buru menikah karena gengsi bahkan tak jarang sampai mutusin pacarnya, demi apa? Ya, tentunya demi cari yang lain yang siap nikah lah! Sebenarnya gak apa-apa sih sah sah aja cari yang lain, selama gak cari suami orang. 😋

Tapi tahu kah kalian para single ladies? Menikah itu tak sebahagia kelihatannya, tak semulus jalan tol bebas hambatan. Kehidupan pernikahan, sangat jauh berbeda dengan pacaran. Banyak yang harus dikorbankan dan banyak surprise baik itu yang bikin senyum, ketawa sambil guling-guling, sampai yang bikin menangis tiga hari tiga malam.

Tak jarang kami para wanita muda yang sudah terikat pernikahan iri melihat kalian, yang masih mampu mengejar karier, masih bisa nongkrong sana sini tanpa memikirkan hari ini masak apa, rumah udah beres belum?, anak udah mandi apa masih bau kecut?. Belum lagi kalau mau jalan harus bawa gembolan peralatan si kecil, dll. Tapi kami berusaha mensyukuri apa yang telah Tuhan gariskan pada kami, mencoba menikmati peran baru yang benar-benar menguras emosi dan juga mengoyak hati yang rapuh ini. 😁

Jika kalian masih single, syukuri itu. Tapi kan udah tua, masa mau single selamanya?! Gak selamanya juga keleees, yakinlah bahwa kalian akan menikah jika waktunya tepat. Bukankah Tuhan sudah menciptakan makhlukNya berpasang-pasangan? untuk apa lagi kalian risau. Banyak juga kok wanita di luar sana yang baru menikah saat usianya memasuki kepala 3, apa itu mengurangi kebahagian rumah tangga mereka?! Nyatanya gak berpengaruh.

Being single artinya kalian masih diberi waktu buat belajar, buat mengembangkan diri. Yang belum bisa masak bisa mulai belajar masak supaya kalau sudah nikah nanti suaminya gak kelaparan, yang belum terbiasa mengurus pekerjaan rumah seperti bersih-bersih bisa dibiasakan mulai sekarang. Karena apa? Karena hal-hal kecil tersebut kadang bisa memicu masalah besar diantara suami istri. Nah yang paling penting, semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin dewasa pula pemikirannya. Ya, kedewasaan berpikir merupakan salah satu keuntungan dalam dunia pernikahan setidaknya jalan yang dilalui lebih sedikit lubang nya, goncangannya juga tidak sedahsyat yang menikah di usia muda walaupun masih gak bisa mulus jalannya. Karena tidak ada pernikahan yang benar-benar mulus, untuk mencapai kebahagiaan dalam pernikahan selalu ada jalan berliku dan bergelombang bahkan terjal yang harus dilalui. *lebaymodeon

Menikah artinya kita siap berkomitmen, siap berubah, siap melepaskan ego kita, bukan hanya siap berbagi. Terkadang apa yang terlihat baik sewaktu masih pacaran, ternyata itu semua hanya pencitraan belaka. Bagaimana pun juga wanita di wajibkan menjadikan suaminya imamnya, ridho suami ada ridho Allah. Sudah siapkah kalian mengalah? Menomor dua kan urusan kalian demi urusan rumah tangga?!

So, buat single ladies di luar sana. Jangan bersedih jika kekasih hatimu belum melamarmu, mungkin saja dia masih memantaskan diri agar bisa bersanding bersamamu kelak. Tuhan masih memberi kesempatan kepada kalian untuk menikmati kebebasan kalian, untuk makin memantapkan diri agar rumah tangga yang dijalani kelak serasa surga. Jangan terbebani jika melihat teman menikah mendahuluimu, seharusnya kalian bersyukur jadi bisa belajar pengalaman berumah tangga darinya.

Tapi gimana donk keburu tua nih?! Itu lagi itu lagi, coba sana tanya sama yang nanya, emang situ nikah umur berapa? *gaknyambungya 😂




Bosan dengan menu ayam yang gitu-gitu aja? Lagi lagi ayam goreng! Kayak di rumah saya, kalau beli ayam bisa untuk 2-3 kali masak. Kadang-kadang bingung mau kreasikan menu, yaaah mau gak mau ya di goreng. Naaah, untuk menghindari kebosanan yuuk kita coba salah satu resep olahan ayam yang gak kalah enak dari ayam goreng. 😂 Lagi pula kalau beli di luaran lumayan menguras dompet, bikin meringis booo harganya.
Ternyata juga nih bikinnya gak ribet kok bu, ibu.

Resep hasil kreasi saya sendiri.

Monggo di catet resepnya!

Ayam Asam Manis

Bahan:

Ayam Tepung


250gr Ayam Potong (potong kecil)
6 sdm tepung bumbu
3 sdm tepung beras
Sejumput soda kue
Merica bubuk secukupnya
6 sdm air
Minyak untuk menggoreng


Saos

1/2 siung bawang Bombay
3 siung bawang putih
3 sdm saus tomat del Monte
2 sdm saus tomat abc
2 sdm saus extra pedas del Monte
1 sdt merica bubuk
Gula secukupnya
Garam secukupnya
Air secukupnya
1 buah lombok merah besar (iris)
1 buah tomat (potong-potong)
1 buah wortel (potong sesuai selera)
1/2 biji timun (potong sesuai selera)
2 sdm tepung maizena (dilarutkan)


Cara Membuat:
- Ayam Tepung
1. Cuci bersih ayam yang telah dipotong-potong.
2. Larutkan 3 sdm larutan tepung bumbu kedalam air sebanyak 6 sdm (adonan basah)
3. Di wadah terpisah campur 3 sdm tepung bumbu dan 3 sdm tepung beras kemudian masukkan soda kue dan merica bubuk, aduk sampai rata (adonan kering).
4. Celupkan ayam ke dalam adonan tepung basah kemudian masukkan kedalam adonan tepung kering, balurkan hingga seluruh permukaan tertutup tepung.
5. Panaskan minyak goreng di wajan.
6. Setelah minyak panas, masukkan ayam yang telah terbalur tepung.
7. Goreng hingga kecoklatan, tiriskan.
8. Tata ayam di atas piring


- Saos
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum.
2. Tambahkan air ke dalam tumisan, tunggu hingga mendidih.
3. Setelah mendidih masukkan wortel.
4. Tambahkan saos tomat del Monte, saos tomat abc dan saos extra pedas del Monte.
5. Tambahkan merica bubuk, gula, garam dan lombok merah besar yang sudah diiris. Kemudian cicipi rasanya.
6. Jika wortel dirasa sudah matang, masukkan timun, tomat dan larutan tepung maizena.
7. Aduk hingga merata setelah itu matikan api.
8. Siramkan saos ke atas ayam tepung yang telah tertata di piring.



Selamat Mencoba, selamat menikmati.
Jangan lupa dibagi kalo udah jadi 😁.
Dulu... Dulu sekali, tak pernah membayangkan sedikitpun akan betapa susahnya yang namanya mengurus anak. Bagaimana mungkin aku bisa ngebayangin? Aku dibesarkan sebagai anak tunggal alias anak satu-satunya, rumah kami kedatangan anak bayi tepat saat aku harus melanjutkan pendidikan ke luar kota. Otomatis aku gak pernah ngerasain bagaimana rasanya punya adik, menggendong, memberi makan, mandiin apalagi nyebokin .

Tapi satu hal yang gak pernah ku tau, ternyata aku mampu melakukan itu semua tanpa adanya pelatihan terlebih dahulu (the power of a woman gitu loooh). Ya, wanita emang diciptakan kuat dan mampu bertahan disituasi apapun. Buktinya saja, aku yang dulunya manja bisa membesarkan dua buah hatiku (udah 2, rentang usianya dekatan pula). 

Jangan dibayangkan deh betapa repotnya , berapa kali sehari harus ngomel sambil mengelus dada dan berapa kali seminggu harus diam-diam menangis dipojokan hanya karena duo krucil lagi rewel gak tau apa maunya. 

Belum lagi nih dengar suara-suara sumbang diluar sana yang secara terang-terangan menghakimi, seakan kita ini ibu muda dengan pengalaman nol besar gak bakalan mampu mengurus anak. Beban mental banget tau gak kalau ada ibu-ibu lain tiba-tiba ngomong "anakku waktu seusia anakmu gitu udah pintar ngomong lho, kok anakmu belum lancar ngomongnya?". Kalau udah gitu, seperti biasa saya hanya membalasnya dengan senyuman manis tanpa berkata-kata. Dalam hati ngebatin aja "mungkin ibu itu gak pernah baca atau nanya ke ahli kalau anak-anak itu berbeda-beda perkembangannya.

Berbekal keyakinan bahwa aku pasti mampu membesarkan mereka dan juga rentetan doa yang tak henti-hentinya ku panjatkan agar aku selalu diberi kekuatan untuk menjalankan amanatNya (lebay mode on), ku singkirkan semua keraguan yang sempat mengisi hati ini. Soal omongan orang di luar sana, udah kebal cyiiin. Gak pernah saya gubris, walaupun kadang kala mampu merontokkan semangat. Kalau semangat udah mulai mengendor, hanya satu kata ajaib yang mampu mengencangkannya "you're the best mommy for them". Siapa lagi selain kita yang mampu mencintai mereka sepenuh hati? Adakah orang yang lebih baik selain kita, ibunya untuk mendidik anak-anak?!

Jadi, untuk ibu baru di luar sana jangan menyerah. Beruntung kita dilahirkan di zaman sekarang dimana teknologi sudah maju, walaupun tanpa pengalaman parenting sebelumnya tak akan jadi masalah. Banyak informasi mengenai parenting yang bisa digali lewat internet, grup facebook ataupun grup yang lain. Asal mau belajar, kita pasti bisa menjalani peran kita sebagai ibu sampai mereka mampu berdiri sendiri. 

Maaf kalau tulisan ini gak penting, baru belajar nulis cyiin jadi apa aja yang terlintas dipikiran ditulis aja. Hehehe 
Salam,
Dewi
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT ME

Seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak yang hobi menulis. Menulis adalah hal yang menyehatkan dan juga menyenangkan bagi saya. Selain blog, saya juga mencoba menulis artikel, baik itu di media online, maupun sebagai ghost writer.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Featured Post

POPULAR POSTS

  • 5 Tips Agar Wajahmu Selalu Mulus Bebas Jerawat, Simple Banget!
  • 7 Langkah Mudah Menulis Artikel Agar Enak Dibaca Bagi Pemula
  • Plagiat: Tips Agar Tetap Kalem Menghadapi Plagiator!
  • Kiat Sukses Menulis Artikel Agar Tembus Media Online
  • Anak Suka Menghisap Jari dan Memasukan Mainan Ke Mulut, Larang atau Biarkan?

Label

  • Ceritaku 22
  • Motherhood 17
  • Dunia Menulis 9
  • Ibu & Anak 9
  • Kuliner 5
  • Health & Beauty 4
  • Resep 4
  • Kehamilan 3
  • Laktasi 3
  • Artikel 2
  • Review 2
  • Traveling 2
  • Cara Membuat Blog 1
  • Cara Membuat Website 1
  • Cerbung 1

Blogger Perempuan Network

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (32)
    • ►  November (14)
    • ►  October (18)
  • ▼  2017 (4)
    • ▼  November (2)
      • Fenomena Wanita Masa Kini
      • Nikah Tua? Why Not!
    • ►  October (2)
      • Resep Ayam Asam Manis
      • Ibu Pemula
  • ►  2016 (1)
    • ►  August (1)

Total Page View

Cloud Categories

#1000HariPertamaAnanda #1000HariTerbaik Artikel Ayam Cara Membuat Blog Cara Membuat Website Cerbung Cerita Fiksi Cerita Gita Ceritaku Cerpen Domain Indonesia Domain Murah Domainesia Dunia Menulis Health & Beauty Hosting Indonesia Hosting Murah Ibu & Anak Ikan Kecantikan Kehamilan Kesehatan Kuliner Laktasi Lomba Blog Domainesia Motherhood Parenting Resep Review Rumah Tangga Sayur Traveling

Send Me a Hello

Name

Email *

Message *

Following

dewimronald

Copyright © Bunda dan Gita's Blog. Designed by OddThemes